Pernahkah Anda merasakan kegelisahan hati dan jiwa ? Seperti, Anda tidak tahu apa yang harus Anda kerjakan, sedangkan pekerjaan sebenarnya menumpuk dihadapan Anda ?. Pernahkah Anda merasakan beban hidup yang terasa berat dan menumpuk dipundak Anda, sedangkan Anda merasakan tidak tahu harus dari mana menguranginya ? Pernahkah Anda merasakan tekanan dan himpitan ekonomi yang menghadang setiap langkah kehidupan Anda, tubuh Anda terasa lunglai, tidak tahu harus melangkah kemana ? Pernahkan Anda merasakan kegelisahan hati yang mendalam, tubuh bergetar dan semuanya menjadi serba tak berarturan dan serba salah ? Kalau hal itu menimpa Anda, berarti Anda dalam kegelapan cahaya hati.
Sekarang bayangkan orang yang hidup dalam kegelapan tanpa disinari cahaya, tentu saja semuanya serba gelap, Anda hanya berputar-putar dan menyibukan diri sendiri, tetapi sebenarnya tidak melangkah kemanapun. Anda merasakan setiap langkah terantuk sandungan dan serba tidak beraturan. Inilah perumpaan bagi manusia yang sedang dalam kegelapan hidup. Hal yang sama kalau Anda tidak menemukan cahaya hati dalam diri Anda. Mereka yang hidup dalam kegelapan cahaya hati bagaikan berada dalam gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya masih dipenuhi ombak-ombak lautan, di atasnya lagi awan gelap gulita yang bertindih-tindih an.
Bagaimana caranya menemukan cahaya hati ?.
Cahaya hati sesungguhnya bersumber dari cahaya Illahi yang akan menerangi hati kita. Menemukan cahaya hati berarti kembali kepada jati diri kita sebagai manusia yang jernih dan bersih. Kembali kepada hati yang tanpa tertutupi berbagai belenggu yang menutup cahaya hati. Karena sesungguhnya dalam hati ini sudah ditiupkan sifat-sifat mulia Allah pada saat proses penciptaannya.
Cobalah bercermin danb lihatlahi kita ke dalam cermin, berapa banyak pakaian kesombongan, pakaian riya’, pakaian dengki, pakaian takabur , yang kita kenakan ?. Berapa banyak pengalaman masa lalu yang negatif, pakaian ego pribadi, pakain pengaruh sudut pandang yang salah yang menyesatkan dalam diri ?. Mari kita tanggalkan pakaian-pakain itu yang menyelimuti hati kita dari cahaya hati yang jenrih dan tajam.
Tanggalkan pakaian kesombongan hati dengan sikap rendah hati. Tidak ada yang pantas disomboingkan manusia dalam hidup ini.
Tanggalkan pakaian dengki dan gantikan dengan cinta dan kasih sayang.
Tanggalkan pakaian takabur dan gantikan dengan kesadaran diri sebagai hamba dan abdi Allah semata.
Buanglah pakain prasangka negatif dengan mengembangkan sikap positif dalam setiap langkah kaki kedepan.
Kendalikan ego pribadi dengan menumbuhkan sikap empti kepada orang lain
Buanglah pengaruh sudut pandang negative maupun pengalaman negative
Hindarilah prinsip hidup yang salah dengan kembali dalam kejernihan jati diri yang bersumberd ari hati.
Kesuksesan dan keagungan dalam hidup tidak akan dapat dirah hanya dari potensi fisik dan kecerdasan akal pikiran. Lebih dari itu diperlukan kecerdasan hati dan kemampuan menemukan cahaya hati yang bersumber dari cahaya Illahi. Berbahagialah mereka yang dapat menghidupkan cahaya hatinya, mereka yang dapat mengenali cahaya hatinya akan dapat menggapai kehidupan yang penuh keagungan yang memandang kehidupan jauh kedepan dengan hati jernih. Hidupnya akan dipenuhi cahaya terang dengan berbagai kemudahan-kemudahan.
Sekarang bayangkan orang yang hidup dalam kegelapan tanpa disinari cahaya, tentu saja semuanya serba gelap, Anda hanya berputar-putar dan menyibukan diri sendiri, tetapi sebenarnya tidak melangkah kemanapun. Anda merasakan setiap langkah terantuk sandungan dan serba tidak beraturan. Inilah perumpaan bagi manusia yang sedang dalam kegelapan hidup. Hal yang sama kalau Anda tidak menemukan cahaya hati dalam diri Anda. Mereka yang hidup dalam kegelapan cahaya hati bagaikan berada dalam gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya masih dipenuhi ombak-ombak lautan, di atasnya lagi awan gelap gulita yang bertindih-tindih an.
Bagaimana caranya menemukan cahaya hati ?.
Cahaya hati sesungguhnya bersumber dari cahaya Illahi yang akan menerangi hati kita. Menemukan cahaya hati berarti kembali kepada jati diri kita sebagai manusia yang jernih dan bersih. Kembali kepada hati yang tanpa tertutupi berbagai belenggu yang menutup cahaya hati. Karena sesungguhnya dalam hati ini sudah ditiupkan sifat-sifat mulia Allah pada saat proses penciptaannya.
Cobalah bercermin danb lihatlahi kita ke dalam cermin, berapa banyak pakaian kesombongan, pakaian riya’, pakaian dengki, pakaian takabur , yang kita kenakan ?. Berapa banyak pengalaman masa lalu yang negatif, pakaian ego pribadi, pakain pengaruh sudut pandang yang salah yang menyesatkan dalam diri ?. Mari kita tanggalkan pakaian-pakain itu yang menyelimuti hati kita dari cahaya hati yang jenrih dan tajam.
Tanggalkan pakaian kesombongan hati dengan sikap rendah hati. Tidak ada yang pantas disomboingkan manusia dalam hidup ini.
Tanggalkan pakaian dengki dan gantikan dengan cinta dan kasih sayang.
Tanggalkan pakaian takabur dan gantikan dengan kesadaran diri sebagai hamba dan abdi Allah semata.
Buanglah pakain prasangka negatif dengan mengembangkan sikap positif dalam setiap langkah kaki kedepan.
Kendalikan ego pribadi dengan menumbuhkan sikap empti kepada orang lain
Buanglah pengaruh sudut pandang negative maupun pengalaman negative
Hindarilah prinsip hidup yang salah dengan kembali dalam kejernihan jati diri yang bersumberd ari hati.
Kesuksesan dan keagungan dalam hidup tidak akan dapat dirah hanya dari potensi fisik dan kecerdasan akal pikiran. Lebih dari itu diperlukan kecerdasan hati dan kemampuan menemukan cahaya hati yang bersumber dari cahaya Illahi. Berbahagialah mereka yang dapat menghidupkan cahaya hatinya, mereka yang dapat mengenali cahaya hatinya akan dapat menggapai kehidupan yang penuh keagungan yang memandang kehidupan jauh kedepan dengan hati jernih. Hidupnya akan dipenuhi cahaya terang dengan berbagai kemudahan-kemudahan.
0 komentar:
Posting Komentar